Friday, October 28, 2011

Mbee'ee :)

Setiap orang pasti punya teman maya.
Katakan teman main game online, teman chatting, teman ketemu di FB, atau tiba2 follow di twitter (kalo ini sih jadi fans ya ^^)
Gw punya 1 teman maya, masih sepupu teman gw sih. Dia add pin gw, dan singkat cerita kami berteman. Namanya Desna. Tinggalnya di Bandung. Anak motor, pengangguran, dan kata mamanya kalau dirumah pasti diomelin disuruh kawin ato mikirin masa depan. :p

Gw panggil dia Mbee’ee
Mbee’ee baik sekali untuk ukuran teman yang hanya berkomunikasi via BBM.
Kalau gw sapa, dia bales sapa dengan senyum ato icon joget-joget
Kalau dia tanya lagi apa, gw suka jawab lagi nangis. :D dia pasti bilang “tenang,, tenang,, sabar,, sabar,,”
Gw juga diajarin bahasa Sunda sama dia Mbee’ee juga punya cerita, soal Via.
Dari Mbee’ee gw belajar ikhlas, belajar untuk sabar, untuk tenang, untuk selalu berfikir Jodoh ngga akan kemana.

Gw pernah nyaris ketemuan sama Mbee’ee.
Bulan September lalu, di Bandung. Tapi sepertinya kami belum jodoh untuk ketemu.

Waktu gw di BIP, dia masih di Braga

Waktu gw udah jalan ke Kartika Dago, dia baru sampe BIP

Waktu dia jalan ke Kartika Dago, gw malah uda naik ke Ampera -makan siang-

Waktu Mbee’ee nyusulin gw ke Ampera, gw uda jalan ke Amanda brownis

Waktu gw sudah diangkot turun ke Baraya Dago, Mbee’ee malah nungguin di Ampera

Gw pengeen banget ketemu Mbee’ee.
Biarpun cerita di BBM itu enak, tapi lebih enak kalau mulut ini langsung bicara sama dia.
Mata ini langsung ketemu mata dia, suara ketawa Mbee’ee pengen langsung gw denger di telinga. Itulah cerita tentang Mbee’ee.
Karena gw senanggg sekali punya teman spt dia, walaupun dia anak metal, anak motor, anak Pak Odo Surodo, tapi Desna tulus baik seperti Desna.

Wednesday, July 13, 2011

Cukup Selalu Saja Kurang, Lebih Tidak Pernah Bersyukur


Disuatu negri, tinggallah beberapa kurcaci. Mereka hidup dengan sangat bahagia, setidaknya seperti itulah keliatannya. Mereka mempunyai tempat tinggal yang nyaman, setiap hari mereka makan makanan yang enak. Dan mereka hidup dengan sehat

Suatu hari, kurcaci coklat berulang tahun, coklat mendapat ucapan selamat dari teman-temannya. Sore hari, coklat memasak beberapa makanan kecil untuk dibagikan ke teman-temannya Coklat pergi membawa makanan itu ke aula dengan hati gembira.

Dijalan menuju aula, coklat bertemu kuning dan merah
Kuning : hai coklat, kamu ulangtaun kan? Apa ada makanan untuk kami? Kalau tidak ada, kami mau membeli beberapa kue
Coklat : hmm, aku hanya punya sedikit makanan untuk kalian. Tapi cukup mengenyangkan
Merah : oya? Kira-kira 1 orang dapat berapa kue?
Coklat : *sedikit bingung* hmmm mungkin 3 kue.
Merah : ah tidak cukup itu. Kalau gitu, Kuning kamu harus tetap beli kue untuk kita. Karena kue dari Coklat tidak cukup

Maka pergilah Kuning dan Merah ke pasar untuk membeli kue meninggalkan coklat tanpa melihat kue yang dibawanya.

Setibanya di aula, Coklat meletakkan kue-kue buatannya di meja. Teman-temannya belum datang. Tak lama, Kuning dan Merah datang membawa banyak sekali makanan, seperti untuk menjamu 3 kali lipat kurcaci yang ada di negri itu.

Tak lama kurcaci berdatangan. Mereka mulai menyantap makanan-makanan itu, tanpa henti. seolah diburu-buru, kalau tidak cepat dimakan nanti bisa dihabiskan yang lain.
Sampai muka mereka memerah karena kekenyangan, makanan pun masih banyak dan sepertinya tidak akan habis dalam semalam.

Coklat tidak menyentuh satupun makanan yang ada disana. Dia kaget, kenapa kurcaci disini begitu lahapnya makan seperti belum pernah makan sebelumnya. Bukankah di negri itu makanan selalu berlimpah? Bukankah mereka hidup berkecukupan?

Setelah mereka kekenyangan, sambil mengucapkan terimakasih ke Coklat mereka kembali ke rumah masing-masing.

Coklat jadi ingat sebelum dia pindah dari di negrinya yang dulu. Banyak kurcaci tinggal disana, 4 kali lipat dibanding negri yang sekarang Coklat tinggali. Hidup mereka sederhana, tapi sangat gembira.

Pernah coklat membawakan makanan untuk mereka. Karena jumlahnya banyak, 1 orang hanya mendapatkan 1 kue. Tapi mereka sangat senang mendapatkan kue dari yang berulang tahun. Setelah berusaha mendapatkan kue dengan berebutan, sambil memakan makanan dari coklat, mereka mengucapkan terimakasih dengan nada gembira. Coklat membalasnya dengan senyum gembira. Coklat sayang sekali dengan teman-temannya.

Dari kejadian itu, coklat mempelajari sesuatu. Ada beberapa hal yang tidak dapat dibeli dengan uang dan kekayaan. Mungkin coklat sekarang tinggal ditempat yang nyaman, hidup lebih dari cukup. Tapi kegembiraan dan kebersamaan yang dulu coklat rasakan di negrinya yang dulu tidak didapat di negri sekarang.

Dan bukankah kita semua selalu diajarkan untuk tidak berlebihan? Tapi kenapa yang cukup selalu dibilang kurang dan yang mendapatkan lebih tidak mengucapkan syukur?

Monday, July 4, 2011

Love me two times baby. Love me twice today –The Doors-


Beberapa laki-laki kadang terlihat cuek, beberapa ada yang gombal. Dan gw menemukan beberapa laki-laki cuek yang ternyata dengan tindakan sedikit gombal malah justru terlihat sweet :)

Cerita 1
Dulu waktu dikantor lama, gw dan Dinar duduk bersebelahan. Waktu itu pekerjaan kami banyaaakk sekali. Berangkat pagi pulang malam. Miss that moment actually, karena sembari kerja, kami sekalian curhat.
Sebutannya Bukan Babu Biasa :D

Lalu disuatu waktu, Dinar mau denger lagu Anggun – Mimpi.
Karena kami tidak punya waktu untuk gugling dan mencari lagu itu, Dinar minta tolong Jembre yang memang dikantor dikenal dengan kemampuannya mendownload segala macam file.
Sorenya, Jembre ym Dinar (fyi meja Dinar dan Jembre jauh, sekitar 3 meter tapi masih diruangan yang sama)

Jembre : Nar,,,
Dinar : Ya?
Jembre : Ini buatlo

Tiba-tiba sayup terdengar dari speaker Jembre, lagu Anggun yang diminta Dinar.

Melambung jauh, terbang tinggi bersama mimpi…Dinar dan gw yang sedang kerja dengan membabi buta tiba-tiba terdiam. …
Bisik Dinar “klo bukan Jembre, mungkin gw uda jatuh cinta sama cowo itu”

Cerita 2
Kali ini gw yang mengalami ^^ Waktu gw dan dia pergi nonton, siang-siang dia pake jaket. Cukup terlihat gerah, karena kami janji ketemuan diluar.
Waktu film dimulai dia buka jaketnya dan kasih jaket itu ke gw. katanya “pake aja, nanti dingin” Girls like when guys let them wearing their jacket.
Tapiii ternyata itu bukan jaketnya, boleh minjem juga,,, hahahahaha.

Cerita 3
Temen gw punya kenalan. Tiba-tiba suatu hari ada email dari orang itu, yang ternyata adalah peta google map, menyorot alamat rumah teman gw, dilingkari merah dan diberi note :
I see you there :)

Iseng banget sih, tapi ternyata mampu membuat teman gw tertawa

Cerita 4
Pagi itu gw mau berangkat kekantor. Didepan gw ada 2 sepeda. 1 pria dan 1 wanita. Pria mengendarai sepeda sedikit kekanan, dibelakang si wanita.
Kepalanya terlihat sedikit menoleh ke wanitanya.

Mereka mengendarai sepeda sedikit santai.
Si pria seperti mengimbangi kecepatan wanitanya.

Setelah gw perhatikan, ternyata itu adalah Desi! Dan pacarnya Theo.
Gw akui Theo sangat manis sekali.
Dia kos di samping kampus. Tapi setiap hari mengantar Desi pulang kuliah kerumahnya dengan berjalan kaki.
Bodoh memang, dan gw pikir Theo melakukan itu awal-awal mereka pacaran aja, taunya sampai sekarang masih. Manis sekali :) semoga langgeng

Apakah diantara kalian ada yang punya cerita semacam ini? walaupun bukan kita yang mengalami, hanya mendengar atau melihat, tapi percaya deh, dengan melihat dan mendenger, dunia kita sendiri akan terlihat menyenangkan

Friday, June 10, 2011

Eat Pray Love (Batagor)


Jumat, 22 April 2011 – Welcome Bandung -Batagor Cinta-
Gw, Peti, Billi dan Hadi mau jalan-jalan ke Bandung.
Perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, kecuali Hadi dari Indramayu rumahnya. Semua kereta terlambat 2 jam dari jadwal keberangkatan. Harusnya kami berangkat jam 9.15 ini baru dateng jam 12.30. keseelll bangetttt! T_T
Bili & Peti menunggu kereta
Kami sampai di Stasiun Bandung sekitar jam 3 sore, lalu naik angkot ke Dago, ketemu Hadi di Circle K Dago. Oiya Peti dan Hadi baru kenalan loh
Billi dan Hadi mengambil motor ditempat sepupu Hadi, ngga jauh dari Circle K Dago. Lalu hujaaannnn T____T
Akhirnya gw dan Peti nunggu mereka di Mcd Dago sekalian late lunch. Enak tempatnya, di lantai 2 ada Mc CafĂ©. Banyak anak kuliah yang ceritanya sih ngerjain tugas kampus –buka laptop,ketik-ketik sambil buka buku- atau pacaran, kumpul-kumpul sama teman-teman. Berasa jadi anak kuliahan lah begitu kesitu, untung tampilan mendukung
Ternyata eh ternyata,, Billi sempet-sempetnya kopidarat dulu sama cem-ceman Bandungnya sambil makan batagor. Namanya? Sebut saja Iis. Dan setelah acara kopidarat itu, Billi berubah menjadi Ibil. Acungkan 4 jempol untuk nama “Ibil” … fantastis!
Ibil dan Hadi menjemput kami naik motor. Ibil bawa cimol. Hore!
Kami berempat lanjut ke Hotel Puri Tomat Dago, letaknya ngga jauh dari McD Dago. Jalannya menanjak, adanya sejajar dengan Sheraton Bandung, disebelah kanan klo dari Dago bawah.
Tariff Kamar Puri Tomat Rp 300.000, tambah 1 extra bed jadi Rp 375.000. kami sekamar berempat, biar murah dan meriah
dibeliin cireng
poto dikamar
itung saweran
nungguin ujan
Setelah membersihkan diri, makan cimol sambil nge-charge HP lalu istirahat sebentar, kami siap untuk jalan-jalan,, tapi ternyata hujannya ngga berhenti T____T
Jadi malamnya kami dinner di KambingSoen, resto sebelah penginapan. menu utama nya jelas kambing.
mesen makanan
Gw dan Peti pesen nasi goreng :p Hadi pun begitu, Ibil pesen kambing apalah itu namanya. Mari makan! ^^
Tempatnya enak, apalagi pas ujan gini, jadi berasa di Bandung beneran, dingin dan sejuk.
Kata mas kambingsoen, ada pudding gratis kalau follow twitter nya, jadi kami berempat demi mendapatkan pudding gratis, mem-follow twitter kambingsoen. Hehehe,,,
follow @kambingsoen
poto bareng *saelah
Setelah makan malam dan cekikikan, kami kembali ke penginapan. sebelum tidur, Ibil sumringah karena inget momen batagor cinta. Senyum mengembang sampai telinga, hidung merekah sebesar lubang buaya. Dan kami bertiga masing-masing menyiapkan 1 ember untuk muntah kala meng-kepo bbm antara Ibil dan Iis.
Udah ah, cape muntah akhirnya kami tidur. Selamat tidurr! ^^

Sabtu, 23 April 2011 – Abdi Nuju di Ciwidey, Warung Bancakan, Tangkuban Perahu
Aduh, pagi-pagi Icul, Peti, Billi dan Hadi uda cakep bener pada mau kemana ini?
Mau jalan-jalan dong. Kami menyewa mobil lengkap dengan supirnya. Perjalanan dimulai. Kami menuju Kawah Ciwidey. Duh enak nih cuacanya. Ngga panas ngga juga hujan, backsound dangdut.

Sampai diparkiran Ciwidey, kami lanjut naik angkot. Tariff nya per orang 25.000 pp. bentuk angkotnya mantep, apalagi mesin angkotnya, kuat gitu tiap hari bolak balik nanjak gitu, sementara mobil-mobil pribadi yang bodinya mengkilap naik keatas sana sampe pada mogok2.

Oiya, disarankan naik angkot ini aja, murah tarifnya pp uda termasuk tiket masuk 25.000. daripada bawa masuk mobil kena tiket masuk 150.000 itupun belum termasuk tiket masuk per orangnya 25.000. kalo bawa motor masuknya 5.000 (kalo ngga salah)

Sampe di kawah. Banyak yang jualan masker karena bau belerangnya cukup menyengat. Sampe di TKP, kami poto-poto. Banyak yang pada piknik makan disana,, dan kami sibuk berpikir apa rasanya makan sambil menghirup aroma belerang? ^_^;
personil smash
ibil sayang peti
critanya kaya anak band

foto prewed Ibil dan Hadi
pose



Sesi pemotretan di kawah selesai. Langsung capcuss menuju Situ Patenggang. Katanya disana ada Batu Cinta. Konon pasangan yang ke Batu Cinta, cintanya akan kekal abadi untuk selamanya. Saelaah uda kaya sinetron-sinetron. Tiket masuknya 10.000 per orang.
Naik perahu lagi ke pulau yang ada batu cinta nya, berempat 50.000 (setelah nawar dengan kedipan manja) sampe batu cinta,,, melongo,,,gini doang? Yauda poto dulu deh biar ada bukti uda kesana.
memori bakwan
Banyak pasangan yang kesana, poto berdua dengan background batu cinta *TSAAAH gamau kalah, kami juga poto dong.
semoga kisah cinta kalian abadi selamanya
saranghae~

bapak-bapak dibelakang ganggu deeeeh

Balik dari pulau batu cinta, eh ujan. Neduh dulu deh, mana dingin. Celana Ibil yang kisbai eh cutbray kebasahan. Peti kedinginan sampe biru bibirnya, Bapuk Jepret a.k.a Hadi membungkus kameranya dengan kresek hitam, jadi kaya abis kendurian. Gw? Tetap mempesona.
Ujan ngga berhenti, akhirnya kami pake ojek payung nyamperin mobil. Nawar 1 payung 2000 ga dikasi (merki) akhirnya kita kasih 10.000 untuk 2 payung.
Kami turun gunung, gw duduk paling belakang dan mengalami migraine hebat. Ga biasanya gwbegini. Tapi tetap mempesona.

Yuk kita jemput Iis pulang kantor. Ibil deg2an, Bapuk Jepret senyum-senyum kalem, Gw
dan Peti beresin mobil yang dalemnya acakadut, kasih space buat pasangan Ibil dan Iis. Monggo
Setelah ketemu Iis, kami makan malam di warung nasi Bancakan. Wih cakep banget tempatnya. Jadul banget. Piring sama gelasnya dari kaleng lurik yang biasa akang-akang pake buat makan di sawah. Rasanya juga mantep. Enak deh pokoknya. Ini potonya
Abis dari Bancakan, kita anter Caiis kerumahnya. Buseddd rumahnya jauh aja neng. Untung akang Ibil nyewa mobil. Kalo ngga gimana kita pulang ke hotelnya ini?
Gapapa, yang penting Caibil senang, Caiis senang, gw Peti dan Bapuk Jepret ikut senang. Supirnya aja senang.

Malamnya kami melakukan perjalanan bodoh. niatnya malem mingguan cuma mau turun ke Dago, begitu sampai perempatan Dago, Caibil bilang "lanjuuuttt ke Lembang"
Lembang dalam artian Caibil adalah Lembang bawah
sedangkan Lembang dalam artian Hadi selaku penunjuk jalan adalah Tangkuban Perahu
dengan menggunakan celana pendek, kami naik motor menuju Tangkuban Perahu. Peti pake celana piyama, kedinginan akhirnya dobel pake celana jas ujan =))

baru abis itu kita turun ke Lembang, makan Indomie sama jahe anget :p dinginnya ampe ngomong-pun ngepul-ngepul




Minggu, 24 April 2011 – Mari pulang
Selamat pagi! Hari ini saatnya kita mencari oleh-oleh. Berangkat naik motor ngelewati Dago, ternyata tiap hari minggu jam 8-10 pagi ada car free day di Dago. Akhirnya kami memutarrr mutarrr jalan,, lalu meluncurrr menuju Kompleks PLN Ciateul, beli Salju Bakar Najwa. Asik asik akhirnya punya oleh-oleh yang beda dari biasanya kalo gw keBandung. Salju Bakar maksudnya adalaaah Sale Keju Bakar. Ada juga Salak Bakar, ato Sale Coklat Bakar. Kalo gw nanti mau bikin makanan namanya Oreng, Oyong goreng (ga penting)
Balik dari beli Salju Bakar, melewati Dago udah ngga ditutup jalannya. Akhirnya kami beli Cireng setan, keripik setan, segala yang namanya setan-setan, didepan took Kartika Sari. Liat-liat sebentar ke Rumah Mode (masuk doang, puterputer keluar lagi, mahal-mahal duitnya uda ga ada T_T)

Laluuu siangnya kami berpisah dengan Hadi. Karena Hadi balik ke Indramayu, sementara gw, Peti dan Ibil balik ke Jekarda tentunya. Dadah-dadahan sama Hadi didepan Circle K Dago, cuaca kala itu cerah, se-cerah hati kami, melanjutkan perjalanan naik angkot ke Stasiun naik angkot. Ibil uda kaya mas-mas mau pulang kampong, parah ga ada obat. Bawa-bawa helm sama oleh-oleh, pake jaket gendong ransel. Gw? lagi-lagi tetap mempesona.

Tuesday, March 8, 2011

Curug, Bayangan Putih dan Tahun Baru

Hmm,, sepertinya gw telat memposting cerita tahun baru :)) gapapa yaaa

Jadi begini ceritanya,,,
Suatu hari, pergilah Icul, Petty, Ninet dan Ancha ke perkemahan di Bogor. Megamendung namanya. Icul dan Petty berangkat dari Jakarta. sedangkan Ninet dan Ancha berangkat dari rumah Ancha yang berada didaerah Bogor juga.

Perjalanan Petty dan Icul (Jakarta - Bogor)

Icul dan Petty berangkat dari kantor Petty. naik busway ke stasiun Cikini, Rp 3500 / orang. Sampe Stasiun Cikini langsung beli tiket kereta ekonomi express ke Bogor, harga tiket 5500 / orang. Mereka berdua sumringah, murah!
Kata petugas loket kereta “buruan mba, keretanya uda dateng tuh! “

Maka berlarilah dua anak cantik itu keatas, menghampiri kereta. Sudah diduga, ini tahun baru, pasti kereta ke Bogor penuh. Selama kurang lebih 3 jam perjalanan, akhirnya sampai juga mereka di Bogor.

Ternyata Icul punya voucher KFC Rp 10.000. Lumayan daripada lumanyun, sembari istirahat mereka mesen mocca float dan cream soup, tinggal nambah Rp 6000 lagi ^^ selamat makan!

Dari KFC Taman Topi menuju Megamendung mereka naik angkot 2 kali. Dari depan Stasiun naik angkot ke Sukasari. Dari Sukasari naik angkot lagi ke depan Mesjid Megamendung. Magrib saat itu ketika mereka tiba didepan mesjid Megamendung. Sembari menunggu jemputan Peti dan Icul solat magrib dulu.


Masuk Kawasan Megamendung

Jemputan datang! Ninet dan Ancha datang! Maka mereka berempat masuk kedalam kawasan perkemahan Megamendung. Sampai di tenda sekitar pukul 7 malam. Tenda nya besaaar sekali. Cukup untuk 20 orang masuk kedalam situ (dengan posisi tidur seperti ikan sarden tentunya ^^)

Karena tempat ini memang untuk perkemahan keluarga, jadi fasilitas yang disediakan juga sudah lengkap. Seperti alat masak dengan kompor gas. Tempat cuci peralatan makan juga disediakan. Kamar mandi nya bersih, malam pun dikasi penerangan lampu. Dan ada penjaga nya juga 24 jam.




Foto-foto dengan tenda ^^

Kemping kurang mantap tanpa masak memasak. Maka mereka berempat memasak Indomi dengan kornet. Nyam nyam mari makan!



Sembari menunggu pergantian tahun, mereka bercengkerama dibawah sinar rembulan (dan percayalah, ga ada terang-terangnya sama sekali. Untung ada lampu yang dinyalain pake dynamo. Itupun sempet mati selama sekitar 10 menit )

Happy New Year 2011!
Kami semua saling mengucapkan Happy New Year! Lalu tidur! Zzz…


Maaf ya Ancha,,,

Selamat Pagi 2011! Icul, Peti, Ninet dan Ancha harus memulai tahun 2011 dengan semangat! Oleh karena itu Ancha mengajak mereka bertiga tracking ke Curug Panjang.
sebelumnya sarapan dulu





Dengan persiapan yang tidak disiapkan (Icul dan Ninet memakai converse, Peti memakai sandal jepit) mereka tracking curug panjang menyusuri sungai selama 2 ½ jam, tanpa guide. Ancha jadi guide nya ^^




Batu kali nya lumayan besar-besar. Batu paling besar yang mereka lewati setinggi gajah. Hahahaha,, benar-benar sangat membantu kehadiran Ancha bagi para gadis-gadis cantik itu.

Peti kakinya kena pacet


Sempat nyasar karena Ancha membuka jalan tapi ngga balik-balik, mereka bertiga mencoba mencari Ancha namun tidak bertemu. Mereka memanggil-manggil Ancha. Icul sempat melihat ada bayangan putih disebelah kanan nya, yang ternyata adalah jurang. Tapi Icul ngga bilang ke Ninet dan Peti. Peti uda ngerasa hawa ngga enak, oleh Karena itu mereka memutuskan untuk kembali ke sungai tempat awal mereka menunggu Ancha.

Sampai di sungai, Ancha uda duduk disana dengan kaki berdarah-darah. Rupanya Ancha mencari Ninet, Icul dan Peti sampai balik turun lewat sungai, beberapa kali jatuh disungai, kena batu kali jadi berdarah T_T

Maaf ya Ancha,,,

Sampailah mereka di ujung dari Curug Panjang. pemandangannya sangat-sangat indah. Letak air terjunnya ada dibalik goa. keren!








Dari Curug Blau menuju tenda mereka lalui dengan berjalan. Jalannya turun dan turun terus. Mungkin klo ada ojek enak, karena ternyata lebih berasa capenya begitu kaki menginjak tanah yang panas dibanding melompati batu kali disungai.

Setelah sampai ditenda, mereka beristirahat sejenak, membersihkan diri kemudian berganti baju (ngga mandi ^^) lalu pulang dengan kereta terakhir menuju Jakarta.

Have a great year Icul, Peti, Ninet, Ancha!

Tuesday, February 8, 2011

Journey to Dieng part 4 : Monday, October 25th, 2010

Selamat pagi! Mari kita turun ke Wonosobo, kemudian belanja sebentar di Jogja, lalu malamnya balik ke Jakarta.

Dari Dieng kami naik bis 2 kali menuju Wonosobo. Bis nya penuh dengan nenek-nenek dan kakek-kakek yang mau nyawah. :p jadi kita berdiri deh…
Udah gitu, gw kan bilang ke keneknya “bang, nanti turun di terminal Wonosobo ya” eh keneknya malah ngajak ngobrol “neng mau kemana emangnya?” gw bilang “ke Jogja” trus dia malah titip salam buat temennya yang namanya gw lupa -_-! Iya aja deh bang.
Sampai di Wonosobo, kami naik travel menuju Jogja. perjalanan Wonosobo – Jogja kira-kira 4 jam, jalurnya : Wonosobo – Magelang – Sleman – Jogjakarta.

Kami sampai di Jogja, ditempat kos adiknya Cencen. Cencen ini asal purwokerto. Orangnya putih, kurus, tinggi, makanya dipanggil cencorang sama Dinar. Kami nitip tas :p supaya bisa jalan-jalan ke Malioboro. Diiiringi dengan tatapan -apaan nih naro tas dikamar gw- dari adeknya Cencen, kami pergi ke Malioboro naik taksi.

Ongkos taksi dari kos ke Malioboro : Rp 20000 : 4 = Rp 5000 / orang

Jogja sangaaatt panas. Kami seperti menggila! -_-! Percuma ngirit di Dieng ternyata di Malioboro kami shopping tiada henti.






Jam 8 malam kereta kami berangkat. Dengan membawa tas ransel super berat karena sudah diisi barang belanjaan, kami pulang menuju Jakarta. See you again Dieng dan Jogja. kami punya gelang samaan loh,, :p

Monday, February 7, 2011

Journey to Dieng part 3 : Sunday, October 24th, 2010

Chasing Sunrise and then Have Not Money

Selamat pagi! Kami bangun jam 4 pagi, untuk mengejar sunrise di gunung Sikunir.
Busana pagi itu terlihat gerah jika dipakai saat menyeberangi jalan (maaf ngga nyambung, efek makan siang dari Mega Kuningan ke Ambassador)

Dinar : kaos lengan panjang, jaket, celana kargo, kaos kaki, sandal gunung, topi kupluk, syal
Peti : kaos lengan panjang, celana jeans, kupluk, jaket  dia doang yang tahan dingin, ingat itu saudara-saudara. Karena dia warga Gunung Kidul sejati.
gw : kaos pendek, cardigan ¾, jaket, pashmina, jeans didobel celana training plus bawa sarung buat jaga2 klo kedinginan di atas ntar. Heboh kan? Pak Guide nyaranin bawa selimut di penginapan -_-! Berat pak,, buset

Dari penginapan menuju tracking Gunung Sikunir kira-kira ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam dengan mobil. Sampai bawah Gunung Sikunir kami tracking sedikit kira-kira 15 menit untuk sampai keatas Gunung.

Tada! Kami sampai diatas Gunung Sikunir, ketinggiannya sekitar 2450 dpl. Suhu diatas gunung kira-kira 5 derajat. Tapi ngga gitu berasa dingin karena sebelumnya kita uda tracking jadi berasanya seger gitu *halah

Foto-foto bentar,,, ngajak ngobrol orang bule (Dinar sih yang ngajak ngobrol, gw cengar cengir doang). Sementara Dinar kekeh nanya pake bahasa inggris, keluarga bule itu kekeh njawab pake bahasa Indonesia :D








Tibalah semburat orange,, yes matahari sebentar lagi terbit, semua sudah siap di posisi, kamera di tangan, pose sedikit bareng matahari yang mau nongol,,, dann,,, turunlah kabut argh! Kabut nutupin semua pemandangan sampai jauh. Sedihhhhh gabisa liat matahari terbit nya.

Setelah tidak puas menikmati pemandangan diatas gunung, foto-foto kedinginan, lirik sana sini berharap ada cowo ganteng (tapi ternyata ngga ada), kami kembali ke penginapan untuk mandi (pas chasing sunrise tadi belum mandi... ya iyalah masih subuh banget)

Ayo jangan buang waktu. Mandi dan sarapan sudah. Sekarang saatnya kita melihat-lihat objek wisata lain. Hehehe
Kami diajak oleh bapak guide menuju telaga warna. Karena baru hujan, jadi kami tidak tracking naik keatas bukit untuk melihat telaga warna dari atas. Kami langsung masuk ke kawasan wisata nya aja. Foto2 bentar. Lumayan banyak juga orang yang yang mengunjungi tempat ini.







Ada tempat buat semedi juga,,, konon katanya Mayangsari pernah bertapa dan mandi di sini. Hihihihi. Ketika kami melongok dari luar kedalam emang ada tempat mandi nya gitu. Yaudahlah biarin aja klo Mayangsari atau Mayangsiapapun yang mau mandi disitu yang jelas pasti dingin aja.

Dari telaga warna, mobil kami menuju Kawah Sikidang. Favorit gw banget nih buat foto-foto. Asli keren. Tanahnya didominasi warna putih karena banyak bebatuan belerang, dikelilingi pohon-pohon berwarna hijau dengan kayu warna coklat. Sementara langitnya biru. Foto pake kamera digital biasa aja hasilnya keren gimana pake SLR
Sikidang diambil dari kata Kijang.
Seperti sifat Kijang yang selalu melompat-lompat, kawah ini munculnya berpindah-pindah atau seperti melompat layaknya kijang.







Setelah puas mengambil foto di Kawah Sikidang, kami mampir sebentar ke Candi Bima. Lokasi Candi Bima ini agak “terkucilkan”. Tidak seperti kawasan Candi Arjuna yang luas, candi Bima lebih mirip taman. Dikelilingi bunga-bunga bermacam warnanya. Karena cakep jadinya kami poto-poto







Dari Candi Bima, menuju Museum Dieng Kaliasa. Pemandangan dari depan Museum ini bagus deh. Ada taman nya juga, segerrr banget. Beda sama di Jakarta (iyalah ya)
Foto-foto lagi





Dari Museum Dieng, naik lagi ke Dieng Plateu. Ini adalah teater yang memainkan film documenter mengenai Dieng. Ada kejadian bencana alam meletusnya kawah Nila yang tadi uda gw jelaskan diatas. Dan untuk perhatiannya, disini banyak bertengger abang-abang penjual makanan, seperti somay, batagor, kentang goring dengan berbagai macam bumbu. Jadi kami jajaaan tiada henti disini, sambil menikmati dinginnya udara Dieng.. enak banget !!!







Setelah cukup lama menikmati hujan diatas Dieng Plateu (sumpah dingin banget), kami kembali ke penginapan. Mandi, pake baju cakep, bedakan kemudian mari kita cari makan! Loh tapi begitu dicek,,, uang yang tersisa tinggal recehan! Sekitar 50.000. ada fotonya klo ga percaya




Ada tak ada uang yang penting hepi. Bermodalkan uang recehan secukupnya, kami pergi mencari makan malam kewarung nasi disebelah penginapan. Dengan menu makan yang sama selama 2 hari : nasi goreng / mi rebus dan teh/jahe hangat. Mantap,,, Alhamdulillah kenyang ^^
Kelar makan, kami kembali ke penginapan. dijalan mampir dulu beli cemilan. Malam itu kabut turun banyak sekali. Sampe dingin banget. Sempet poto sebentar walopun bibir uda beku, tetap berusaha pose





Balik ke penginapan, kami packing karena besok pagi udah harus turun ke Wonosobo menuju Jogja. Selesai packing mari kita bobo ^^

How to : Mengaktifkan Visa Waiver Jepang

Happy New Year 2020! Jadi cerita aku hari ini adalah flashback pengalaman mengaktifkan visa waiver Jepang dengan e-paspor. Aku submit vis...