Friday, December 17, 2010

Journey to Dieng part 1 : Friday, October 22th, 2010

This isn’t goodbye, but till we meet again.

Setelah lebih dari 4 tahun 7 bulan di Jatis, akhirnya gw lulus juga ^^
Sedih tapi demi masa depan! Sekali lagi demi masa depan! Leave all the comfort zone, all friends, all happiness. Mudah-mudahan ditempat baru akan dapat suasana menyenangkan seperti diJatis lagi.

Yak, sekilas mengenai kepergian gw dari Jatis, sekarang masuk ke inti cerita
Dengan manisnya TriMbaGetir membuat back up plan. Journey to Dieng. Bermodalkan keberanian, tekad bulat dan tas pinjaman *lebai
Jadi beginilah perjalanan kami :
Peserta : Icul, Dinar, Peti





Kira-kira jam 17.30 kami berangkat dari kantor ke pol-an travel. Maksud hati mau naik 612 dari depan kantor tapi krn maceeet banget akhirnya kita naik ojek.

-> 1 ojek Rp 10.000 / orang
Maka berangkatlah kami dari travel Tendean menuju Terminal Wonosobo

-> harga naik travel per orang Rp 160.000 / orang
Perjalanan ke Wonosobo memakan waktu kira-kira 12 jam. Jadi kami sudah banyak berdoa supaya jalanan tidak macet dan kaki Dinar ga kram (kakinya panjang, gabisa selonjoran. Ga kaya gw sama Peti yang minimalis)

Setelah beberapa jam perjalanan kami beristirahat disebuah restoran padang. Kami membersihkan diri. Cuci muka, sikat gigi, dan pipis. Lalu menghangatkan diri dengan memesan teh manis anget

Ini fotonya klo penasaran (masih seger mukanya)



Perjalanan dilanjutkan, melewati hutan belantara bersama truk-truk pembawa barang. Lagi enak-enak ngobrol, loh eh kok berenti lagi? Lama banget lagi,, ada sekitar ½ jam supirnya menghilang. Muka kami seperti anak hilang. Saking stresnya jadi foto2 ga jelas.







Supirnya uda ketemu! Jalan lagi yuk,,, eh ga lama berenti lagi -_-! Kali ini ada berhenti di AlfaMart yang 24 jam. Kami beli pop me kemudian minta air panas disana. Lumayan masnya baik, uda gitu dia piker gw Dinar dan Peti masih kuliah. Yah nice try lah mas,, ga liat nih keriput di sekitar bibir?

Ternyata eh ternyata perjalanan kami menuju Wonosobo itu MENEGANGKAN! Sepanjang perjalanan yang keliatan Cuma pohon, pasir ama truk! Udah gitu supirnya lupa klo dia lagi bawa orang, bukan pasir. Jadi nyetirnya membabi butaaa

Walaupun perjalanan horror dan membuat mabuk, tidak menyulutkan niatan kami untuk bersenda gurau. Singkat kata kami cape ngelawak jadi pingsan seketika dengan gaya yang menjijikan.

No comments:

How to : Mengaktifkan Visa Waiver Jepang

Happy New Year 2020! Jadi cerita aku hari ini adalah flashback pengalaman mengaktifkan visa waiver Jepang dengan e-paspor. Aku submit vis...